PT Summarecon Agung Tbk resmi memperkenalkan proyek kota mandiri terbaru di selatan Jakarta, tepatnya berada di wilayah Bogor, yakni Summarecon Bogor. Pengembang menawarkan 10 keunggulan dari Summarecon Bogor tersebut.
Summarecon Bogor adalah proyek seluas 500 hektar yang merupakan kolaborasi Summarecon dan Honda Imora Group sebagai pemilik lahan. Keduanya menyepakati kerja sama dengan komposisi kepemilikan saham 51 persen oleh Summrecon Agung dan 49 persen oleh Honda Imora Group.
Herman Nagaria, Direktur Pengembangan Bisnis sekaligus Owner Summarecon Agung menjelaskan, rencana pengembangan proyek di selatan Jakarta sudah direncanakan sejak 2010 lalu, seusai meluncurkan Summarecon Bekasi.
“Secara tidak sengaja kami bertemu dengan pihak Honda Imora Group dan ternyata gayung bersambut. Mereka sudah memiliki lahan yang luas di Bogor. Akhirnya kami mulai melakukan kerja sama di tahun 2013,” cerita Herman dalam sesi konferensi pers secara virtual, Selasa (29/9/2020).
Bogor menurut Herman, memiliki potensi yang luar biasa besar. Apalagi lokasi Summarecon Bogor juga didukung kontur alam berbukit dengan pemandangan alam empat gunung sekaligus, yakni Gunung Salak, Gunung Gede, Gunung Pangrango dan Gunung Pancar.
“Sehingga potensinya akan sangat berbeda dengan pengembangan Summarecon yang lain,” katanya.
Herman bilang, segmen properti yang dominan diserap pasar saat ini adalah Rp1 miliar hingga di bawah Rp2 miliar, lebih kepada kebutuhan untuk tinggal. Segmen berikutnya adalah di atas Rp3 miliar.
“Segmen di atas Rp3 miliar ini juga cukup berjalan dengan baik. Masih banyak yang memiliki simpanan uang cukup banyak, sehingga mereka merasa bahwa inilah saatnya,” terang Herman.
Summarecon Bogor akan dikembangkan menjadi sebuah kota mandiri yang lengkap dengan berbagai fasilitas untuk masyarakat yang tinggal sebagai first home. Proyek ini bakal menelan dana investasi lebih dari Rp20 triliun.
Adrianto P Adhi, Presiden Direktur PT Summarecon Agung Tbk juga optimis, proyek terbaru dengan tagline, “New City, New Environment, New Life” tersebut akan disambut antusias oleh pasar. Apalagi, kata dia, hunian yang diluncurkan tersebut menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat dalam hidup Kenormalan Baru.
“Saat ini masyarakat membutuhkan hunian sehat, nyaman, dan punya desain yang pas dengan kebiasaan baru saat ini. Sehingga Summarecon Bogor hadir untuk menjawab potensi itu,” ujarnya.
Sharif Benyamin, Direktur Summarecon Agung sekaligus penanggungjawab pengembangan proyek Summarecon Bogor menambahkan, proyek Summarecon Bogor akan terintegrasi antara hunian dengan fasilitas kota lainnya, seperti tempat usaha, komersial, pendidikan, kesehatan, dan hiburan yang memungkinkan penghuni dapat melakukan beragam aktivitas di dalamnya.
Sebagai awal pengembangan, Summarecon Bogor akan menawarkan tiga klaster hunian, yaitu The Mahogany Residence karya arsitek Hadiprana sebanyak 114 unit dari total 321 unit. Hunian di klaster ini terdiri dari tipe M (lebar 7 X 16) dan tipe G (lebar 9 X 16).
Kemudian The Mahogany Island berupa tanah kavling untuk hunian sebanyak 38 unit. Area yang berdempetan dengan The Mahogany Residence ini dikelilingi sungai dan danau. Ukuran kavlingnya, yakni 10 X 20, 10 X 23 dan 10 X 25.
Klaster berikutnya yang akan dipasarkan adalah The Agathis Golf Residence yang melibatkan arsitek ternama Denny Gondo. Hunian dengan desain kolonial klasik tersebut akan dipasarkan pada tahap awal sebanyak 49 unit dari total 198 unit, dengan tipe A (10 X 18) dan T (12 X 18). Hunian ini persis di samping lapangan golf dengan view Gunung Salak.
“Ada tujuh unit yang langsung berhimpit dengan lapangan golf rencananya akan kami jual dengan sistem lelang,” terang Benyamin.
Untuk area hunian dilengkapi dengan beragam fasilitas, seperti club house, kolam renang, tempat bermain anak dan lainnya.
Perumahan di The Mahogany Residence akan dijual mulai dari Rp1,3 miliar hingga Rp2,1 miliar. The Mahogany Island dijual sekitar Rp1,4 miliar atau Rp7 juta per meter persegi. Sementara di Cluster The Agathis Golf Residence dipasarkan mulai Rp2,9 miliar hingga Rp4,9 miliar.
Pengembang menyediakan beberapa cara bayar, seperti tunai keras, bertahap 15 kali, bertahap hingga 30 kali, KPR Bank, kemudian DP 10 persen dicicil 15 kali (tidak berlaku untuk kavling di The Mahogany Island).
Summarecon Bogor telah membuka show unit sejak 12 September lalu rencananya di 17 Oktober akan dilakukan pemilihan unit.
“Pendaftaran sudah kami buka sejak 23 September dan animonya sangat luar biasa. Sehingga tidak salah kami buka langsung 3 klaster dengan total sebanyak 598 unit,” ungkap Benyamin.
Kehadiran Summarecon Bogor diharapkan dapat pula mendorong target marketing sales Summarecon Agung pada tahun ini, yakni sebesar Rp2,5 triliun.
“Hingga akhir September kami bisa meraih marketing sales sekitar Rp1,9 triliun, dengan kontribusi terbesar, yakni 50 persen dari Summarecon Serpong. Semoga dengan Summarecon Bogor kami bisa mendapatkan tambahan penjualan, sehingga tahun ini bisa meraih target tersebut,” terang Adrianto.
10 keunggulan summarecon bogor
Summarecon Bogor memilik 10 keunggulan, diantaranya adalah kontur alam berbukit dengan pemandangan alam empat gunung sekaligus, yakni Gunung Salak, Gunung Gede, Gunung Pangrango dan Gunung Pancar. (dok. SA)
Pengembang menawarkan 10 keunggulan Summarecon Bogor yang belum tentu ada di proyek pengembangan lainnya;
- Lokasi yang sangat strategi, bersisian dengan kota Bogor dan memiliki akses tol langsung, yakni Bogor Selatan.
- Memiliki luas 500 hektar, ideal untuk pengembangan kota mandiri, seperti yang telah dilakukan Summarecon di Kelapa Gading, Serpong, Bekasi, Bandung dan Makassar.
- Ketinggian 300-500 meter dari permukaan laut yang memungkinkan udara bersih dan sejuk.
- Saleable yang hanya 38 persen (pada umumnya saleable di dataran rendah sekitar 60 persen), sehingga penghuni di Summarecon Bogor dapat menikmati lingkungan dan udara yang sehat.
- Keunggulan pemandangan 4 gunung, yakni Gunung Salak, Gunung Gede, Gunung Pangrango dan Gunung Pancar.
- Diapit oleh dua lapangan golf 63 holes dengan luas kurang lebih 210 hektar, menambah area terbuka hijau plus pemandangan lapangan golf yang indah.
- Melibatkan arsitektur ternama, Denni Gondo dari Studio Air Putih dan Hadiprana.
- Harga perdana dan harga pandemi, sebuah penawaran istimewa yang tidak akan terulang kembali.
- Momen pembelian properti yang sangat tepat, suku bunga yang rendah, dan melihat tren yang berlaku, harga properti akan melejit setelah masa pandemi/krisis berlalu.
- Nama besar PT Summarecon Agung Tbk, yang telah berpengalaman selama 45 tahun dalam membangun dan mengembangkan kota mandiri, menjadi sebuah jaminan kualitas dan komitmen.